Kesemutan, Indikasi Segala Penyakit

Kesemutan menyerang siapa saja. Tidak pandang bulu ataupun waktu. Umumnya, kita mengalaminya akibat posisi tubuh tertentu yang membuat saraf terjepit. Misalnya, duduk dilantai dengan kaki dilipat untuk waktu lama, atau tertidur saat nonton televisi pada posisi yang “kurang beres”.


Rasanya seperti dikerumuni semut. Bisa juga seperti tertusuk jarum hingga membuat pegal, panas dan kebal. Istilah kesemutan dalam bahasa Indonesia diambil karena rasa yang dialami seperti dikerumuni semut yang menusuk-nusuk. Sedangkan dalam bahasa medis lebih dikenal dengan parastesia.
Pada dasarnya, kesemutan disebabkan karena jalan darah tertutup. Sistem saraf sensorik yang berada dalam tubuh kita mempunyai prosedur kerja baku dan rutin. Jika ada gangguan dalam jalur sensorik tadi, timbullah kesemutan.
Tapi, kesemutan bisa saja datang dengan tiba-tiba tanpa memberikan gejala. Kesemutan yang tidak disertai gejala-gejala lain biasanya menandakan adanya gangguan pada kulit atau pada cabang-cabang saraf tepi. Kerusakan atau gangguan pada saraf tepi ini, bisa diakibatkan oleh dua hal pertama karena adanya gangguan syaraf dan kedua rusaknya saraf. Kerusakan atau gangguan saraf ini misalnya terjadi pada fungsi pengatur alat indera perasa akibat saraf mengalami tekanan, misalnya karena seseorang duduk terlalu lama sehingga saraf tulang belakang tertekan. Dapat juga terjadi karena saraf terjepit akibat pengapuran misal pada tulang belakang. Tapi bisa juga saraf bagian tepi mengalami gangguan atau kerusakan akibat saraf tersebut sobek atau putus akibat kecelakaan. Namun seringkali rusaknya saraf tersebut juga dikarenakan adanya gangguan pada pembuluh darah. Aliran darah yang terganggu pada pembuluh darah sering menjadi penyebab terganggu atau rusaknya saraf manusia.Kesemutan sebagai bagian dari gejala penakit sebenarnya tahap paling awal dari suatu proses kehilangan rasa. Kalau tahap paraesthesia terjadi sekali-sekali menjadi hamper tiap hari. Atau, bila kesemutannya telah meningkat menjadi baal, itu merupakan awal adanya penyakit parah di tubuh kita.
Penciutan otot bisa juga menjadi sebab kesemutan. Kasus yang dinamakan neuropaty tekanan ini sering dijumpai pada pasien TBC kronik dan stroke yang lumpuh sebelah dan kurang mendapat perawatan fisioterapi. Kalau gejala kesemutan makin lama makin berat, intensitasnya makin tinggi, bidang cakupannya makin luas dan frekuensinya makin sering, segeralah periksakan diri ke dokter. Karena bila kesemutan tak hilang hanya dengan dikibaskan, bila tadinya hanya terasa di dua jari kemudian di semua jari, lalu merambat ke tangan, bila tadinya hanya penyakit, radang atau kerusakan yang menimpa saraf tepi. Dokter akan menyelidiki bagian tubuh yang mengalami kesemutan, luasnya, tempat awal kesemutan, dan perkembangan kesemutan itu sejak awal. Semua informasi ini akan menunjukkan penyebab masalah. Bisa jadi pada saraf tepi, pada otot, sumsum tulang belakang, atau bahkan otak.
Beberapa gangguan kesehatan serius yang ditandai gejala kesemutan, antara lain:

Radang sumsum tulang belakang (myelitis)
Terjadi pada orang dewasa, kadang-kadang gejala kesemutan didahului oleh flu berat. Kesemutan yang dirasakan akan menghebat, naik dari ujung jari kaki sampai ke pusar (perut tengah). Gejalanya berkembang menjadi rasa tebal di permukaan kulit. Setelah fase ini, penderita akan mengalami kesulitan berjalan. Ini adalah gejala radang sumsum tulang belakang, yang terjadi karena serangan virus bernama cytomegalovirus (CMV). Penderita menjadi tidak bisa mengontrol buang air kecil. Buang air besar pun sulit. Penyakit ini dapat disembuhkan total, dapat pula cuma sembuh sebagian, tetapi ada juga yang sampai lumpuh.
Diabetes mellitus atau kencing manis
Pada penderita diabetes, kesemutan adalah gejala kerusakan pembuluh-pembuluh darah. Akibatnya, darah yang mengalir di ujung-ujung syaraf berkurang. Gejala yang dirasakan biasanya telapak kaki terasa tebal, kadang-kadang panas, dan kesemutan di ujung jari terus-menerus. Kemudian disertai rasa nyeri yang menikam, seperti ditusuk-tusuk di ujung telapak kaki, terutama pada malam hari.

Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
Kesemutan yang menyerang ujung jari, biasanya tangan kanan, dan kemudian berkembang menjadi rasa tebal, saat digunakan beraktivitas, adalah gejala CTS. Gejala kesemutan ini berkaitan dengan rongga di pergelangan tangan (karpal) yang mengalami pembesaran otot-otot sehingga menekan saraf yang melewati terowongan tersebut. CTS bisa menjadi gangguan lebih serius bila didiamkan cukup lama, misalnya 1 - 2 tahun.
Pada tahap ini tekanan otot sudah mengganggu aliran darah ke tangan, dengan akibat otot-otot yang mengalami kekurangan nutrisi akan mengecil, dan melemahkan otot.

Jantung
Pada penderita sakit jantung, kesemutan dapat juga timbul karena komplikasi jantung dan sarafnya. Yang terjadi misalnya, si penderita menjalani operasi pemasangan klep jantung. Saat pemasangan, ada bekuan darah menempel, yang kemudian terbawa aliran darah ke atas, dan menyumbat salah satu pembuluh darah di otak. Bila sumbatan di otak itu kebetulan mengenai daerah yang mengatur sistem sensorik, si penderita akan merasakan kesemutan sebelah. Bila daerah yang mengatur sistem motorik juga terkena, kesemutan akan menjadi kelumpuhan.
Rematik
Rematik juga menimbulkan kesemutan atau rasa tebal. Gejala kesemutan karena rematik akan hilang bila rematik sembuh.
SpasmophiliaGejala kesemutan, yang disebut dengan spasmophilia, juga bisa merupakan tanda penyakit tetanus. Gejala tersebut timbul karena kadar ion kalsium dalam darah berkurang. Gejala lain yang sering dijumpai adalah kejang pada tungkai, sulit tidur, emosi labil, rasa takut, lemah, sakit kepala sebelah atau migrain, dan hilang kesadaran.

Guillain-Barre Syndrome
Penyakit ini tidak sama dengan SARS atau Gangguan Pernapasan Akut Parah. Biasanya ditandai dengan gejala demam yang tinggi,batuk, dan sesak napas. Jika tidak cepat ditangani, kondisi pasien cepat memburuk hingga terjadi pneumonia. Penyakit tersebut disebabkan oleh virus yang ditemukan oleh Guillain Barre. Kesemutan biasanya terasa di sekujur tubuh, khususnya pada ujung jari-jari kaki dan tangan karena virus menyerang sistem saraf tepi. Bila keadaan itu tidak segera diatasi, serangan akan berlanjut ke organ vital tubuh. Akibatnya, penderita merasa sesak napas dan lumpuh di seluruh tubuh.

Cytomegalovirus (CMV)
Ada juga kesemutan yang didahulukan flu berat. Kesemutan akan menghebat mulai dari ujung jari dan menjalar sampai pusar. Penderita biasanya hanya merasa kebas atau sampai sulit berjalan. Kalau sudah demikian, berarti sumsum tulang belakang sudah terkena radang. Itu disebabkan oleh serangan virus, yaitu cytomegalovirus.
Bagi mereka yang tidak punya “bakat” khusus untuk kesemutan atau mengidap penyakit tertentu yang salah satu gejalanya kesemutan, ada kiat sederhana bila ingin terhindar dari kesemutan. Hindari posisi tubuh yang tidak enak, seperti nonton TV sambil tiduran atau menulis di lantai sambil tengkurap. Bila duduk menulis, duduklah di kursi dengan pantat merapat kebelakang dan punggung lurus menempel pada sandaran.
Buat yang gampang kesemutan, bisa coba resep ini. Lakukanlah olahraga secara kontinu, jaga posisi tubuh yang baik, pertahankan pola makan sehat, dan hindari stress. Satu lagi, jauhilah penyakit dengan melakukan hal-hal yang menyehatkan.
Sumber  : http://azzamsblog.blogspot.com/
Salam,
Herni Ardiani

YM : diani_122
FB : Herni Ardiani Rendy
Twitter : @herniardiani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar