Kecerdasan Anak

Sering kan yaa..kita suka membandingkan anak yang satu dengan anak yang lain ? Biasanya dalam hal "kepintaran". tau gak dear smart moms out there ?? Mulai sekarang..berhenti membandingkan yaa.. Kenapa ? 

Menurut Ayah Edy, yang aku kutip dari majalah Mother & Baby edisi Oktober 2008 yaaa...memang sebenernya sangat alami kalau setiap anak berbeda. Menurut pandangan ilmu multiple intelligence yang dipelopori oleh Dr. Howard Gardner, sesungguhnya setiap anak itu terlahir cerdas, tidak ada yang bodoh. Hanya saja mereka cerdas pada bidang yang berbeda-beda. Bahkan, pada anak-anak yang telah dinyatakan terbatas (disable) sekalipun, masih bisa digali kecerdasannya. Contoh yang paling nyata adalah He Ah Lee, The Four Finger Pianist dari Korea. Ia hanya memiliki 4 jari karena mengalami sindrom jari capit kepiting dan mengalami down syndrome, namun berkat kegigihan Ibunya akhirnya ia mampu memainkan partitur musik klasik tersulit dan mendapatkan pengakuan dunia Internesional.

Selama ini masyarakat memandang anak hanya dalam bentuk hitam putih, kalau tidak pandai maka bodoh, kalau tidak bisa tenang maka hiperaktif. Padahal anak-anak kita itu sungguh berwarna-warni. Mereka semua adalah maha karya Tuhan. Jadi sebenernya yang kita perlu lakukan adalah membaca tanda-tanda kebesaran Tuhan dalam diri anak kita, dan bukannya memberikan label-label negatif karena ketidakmampuan kita menerjemahkan pesan-pesan Tuhan dalam diri mereka.

Menurut Howard Gardner, kekeliruan terbesar kita adalah menetapkan bahwa anak yang cerdas adalah anak-anak yang memiliki kemampuan lebih di bidang membaca, menulis, dan menghitung, dan lebih mengerucut pada pemahaman anak yang unggul dalam bidang hitungan atau eksakta. Oleh karena itu, setiap anak akan diukur berdasarkan barometer yang salah ini, sehingga tentu saja akan banyak anak kita yang masuk kategori tidak cerdas. Padahal, menurut penelitian saya dan para ahli syaraf (neuroscientist) selama lebih dari 20 tahun, ditemukan bahwa kecerdasan sungguh sangat beragam dan kemampuan berhitung itu (yang dianggap sebagai satu-satunya kecerdasan saat ini) hanyalah salah satu saja dari berbagai jenis kemampuan otak manusia yang disebut oleh Ayah Edy sebagai kecerdasan logis matematis.

Sesungguhnya otak kita memiliki berbagai kecerdasan yang luar biasa dan tidak hanya terbatas pada kemampuan eksakta. Bahkan sejarah telah mencatat bahwa kemampuan kecerdasan yang paling besar pada manusia adalah kecerdasan berbahasa, yakni pada saat otak manusia mampu menciptakan bahasa beserta simbol-simbolnya yang menyebabkan berkembang pesatnya peradaban manusia di bumi.

Sesungguhnya dalam setiap perilaku anak, merupakan petunjuk bagi kita tentang kecerdasan apa yang dimilikinya. Misalnya anak yang lebih tertarik membuat coret-coretan gambar daripada mengenali huruf, menunjukkan tanda-tanda awal munculnya kecerdasan desain ruang dan imajinasi gambar. Anak yang suka untuk bermain sendiri lebih menunjukkan bahwa ia sedang mengembangkan kemampuan imajinasi cerita dan sama sekali bukan menunjukkan ia tidak pandai.

Jadi..mulai hari ini, mari kita fokus untuk menggali jenis kecerdasan apa yang sesungguhnya tersimpan dalam diri anak-anak kita.


Salam,
Herni Ardiani

YM : diani_122
FB : Herni Ardiani Rendy
Twitter : @herniachfan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar