Batuk Pada Anak

Mau cerita tentang sakitnya Mas Alif minggu ini. Pengen cerita, siapa tau ada bunda yang juga ngalamin hal yang sama.

Berawal dari hari Senin..hari itu Mas Al udah mulai batuk-batuk. Tapi batuk-batuknya aku kategorikan masih ringan, tanpa demam..ya udah, nggak dibawa ke dokter. Karena selama ini kalau batuk memang nggak pernah bawa ke dokter, home treatment aja, karena aku tau, berdasarkan beberapa literatur, kalau batuk itu mostly penyebabnya adalah virus dan sakit karena virus akan hilang dengan sendirinya tanpa obat-obatan apapun, kita hanya perlu membuat si anak merasa nyaman supaya si anak bisa istirahat sehingga daya tahan tubuhnya meningkat.



Hari Senin berlalu..masuk hari Selasa. Bunyi batuknya pun berubah. Yang tadinya terdengar ringan, jadi tambah dalem dan berat dan seriiinnggg.

Selasa malem udah keliatan tanda-tanda mas Alif mau demam karena badannya udah mulai sumeng. Dan waktu tidur malemnya..suhu badannya mulai naik..panas..sampe sekitar 38 derajat celcius. Belum aku kasih obat paracetamol. Tidurnya juga nggak tenang..merintih-rintih yang seperti orang ngigau. Masih aku tahan untuk nggak kasih paracetamol karena suhunya masih di bawah 38,5 derajat celcius..

Akhirnya pas pagi-pagi aku ukur lagi suhunya, udah kena angka 39,4 derajat celcius. Kaget banngggeeetttt... akhirnya langsung aku suapin makan beberapa sendok, trus minum obat penurun panas. Batuknya pun berubah dari yang ringan jadi batuknya berat dan dalam dan setiap 1 menit bisa batuk beberapa kali. Mas Alifnya juga udah ngga merasa nyaman dengan tubuhnya. Maunya digendong aja, kalau tidur juga tidurnya sambil nenen dan nggak bisa lepas.

Setelah minum obat penurun panas, panasnya turun ke sekitaran 37 derajat celcius tapi batuknya masih seperti semula. Itu di pagi hari sekitar jam 10 pagi hari Rabu. Masih belum terpikirkan untuk dibawa ke dokter karena mau terapin RUM untuk sakit batuknya Mas Al kemaren. Ada koq rasa khawatir, panik..karena baru kali ini Mas Al batuknya sampe berat, dalem, sering. Abi juga masih standby di rumah. Biasanya kalau batuk, ya batuk aja..Masih bisa main..Panas sewaktu batuk juga pernah. Tapi batuknya baru keluar setelah panasnya reda..Biasanya juga panasnya cuma 1x aja, nggak sampai berulang kali seperti kemaren itu.

Treatmentnya cuma kasih balsem di punggung dan dadanya, minum air hangat campur madu, minum jeruk hangat campur madu, makan bubur hangat, semua yang hangat-hangat lah..Pelajaran menyapih nya juga ditunda dulu, jadi Mas Al aku seringin nenennya.

Menjelang siang, Abi berangkat ke kantor, panasnya juga mulai naik lagi, tidurnya juga musti sambil nenen. Tiap kali aku tinggal keluar kamar kalau Mas Al lagi tidur, pasti bangun lagi. Lama-lama aku perhatikan, koq nafasnya cepet yaaaaa...Tapi masih mikir, "memang gitu kali.."

Beranjak sore..panasnya stabil di angka sekitar 38,1 - 38,3. Itu jam 3 sore. Belum aku kasih paracetamol. Karena aku pedomannya baru ngasih kalau mencapai 38,5 derajat celcius. Coba terus kasih minum ke Mas Al, makan, tidur. Untungnya Mas Al masih mau makan walau sedikit, dan alhamdulillah minumnya banyak. Coba dikompres..diseka air hangat..everything lah supaya suhu badannya bisa turun dengan sendirinya. Mencoba bertahan untuk tetep ngga kasih paracetamol, sampai akhirnya sekitar jam 18.30 aku udah nggak kuat dengan suhu badan Mas Al yang panas di angka 38,3 tapi koq kayak panas 39 lebih derajat celcius yaaa.. Juga aku perhatikan napasnya koq cepet yaaa..aku hitung..sampe 3x..DAMN!!

Ternyata napasnya lebih dari 40kali dalam 1 menit!! Berarti masuk kategori sesak napas..berarti harus dibawa ke RS. hhuuuaaaa.. langsung panik, telp Abi supaya pulang untuk bawa Mas Al ke UGD, makan beberapa suap , minumin paracetamol ke Mas Al supaya panasnya turun walaupun belum mencapai 38,5 derajat celcius supaya Mas Al merasa lebih nyaman dengan tubuhnya. Batuknya juga...haaadddeeuuuhhhh.. seandainya bisa dituker tempat aja biar Bunda aja yang batuk..Panik!! Berdoa supaya nggak terjadi apa-apa..

Eng..ing..eng...jjrrreeeennnggg... tau gak saudara-saudara sebangsa dan setanah aiirrr??? Waktu di mobil dalam perjalanan ke RS niiiyyyy..ke IGDnya..Mas Al itu anteeeennnggg banget!! Batuknya jarang terdengar. Cuma sesekali. Padahal niiiyyy..waktu di rumah sebelum berangkat, batuknya tuh dalam 1 menit bisa beberapa kaaalliiiii....Daaaannnnn..waktu di RS niiiyyyy..bisa loh Mas Al jalan/lari-lari ngiderin tuh RS... GUBRAK deehhh..sampe dokternya bilang, "Bu..anak ibu memang sakit bu..terdengar sedikit ada sesaknya. Tapi kalau saya liat anaknya aktif begini, Saya jadi ragu.." Ngomongnya sambil geleng-geleng kepala+senyum2 pula. hiiyyaahhh..si dokter nggak tau gimana Mas Al waktu di rumah. hehehee.. Yaaa..syukur alhamdulillah..

Menurut observasi dokternya kemaren, memang napasnya lebih dari 40x dalam 1 menit. Dalam pengertian, nafasnya jadi pendek-pendek.. Dan sedikit bunyi mengi dalam nafasnya seperti orang asma. Tapi bunyinya jarang-jarang, nggak selalu. Tappiiii..napas yang cepet itu nggak selalu diartikan sesak. Dalam kasusnya Mas Al..bisa jadi napasnya yang pendek-pendek ini karena suhu badannya yang tinggi dan batuknya yang sering yang mengakibatkan saluran apa lah namanya yang ada di paru-parunya mengecil..istilahnya namanya Bronchiolitis. Saluran yang mengecil ini bisa dibuka dengan melakukan penghirupan uap panas, misalnya diinhalasi atau hirup uap air panas yang ditetesi minyak kayu putih dan dituang di ember. Dokternya menyarankan untuk dilakukan inhalasi..Tapi aku inget, kalau inhalasi itu untuk yang asma aja.. Ya mungkin juga dokternya menyarankan inhalasi karena ada bunyi mengi nya walau jarang sekali dan hilang timbul seperti orang asma.. Tapi karena aku yakin ngga ada yang asma di keturunannya, Bunda dan Abi mutuskan untuk nggak usah diinhalasi, karena toh kan bisa diganti dengan menghirup uap panas yang dituang ke ember. Jugaaa...aku trauma banget liat anak yang diinhalasi. Si anak sampe meraung-raung gitu dipaksa inhalasi sama ibunya. Berakibat buruk dari segi psikis yaa..bisa sebabkan trauma mendalam yang aku yaQin nggak bakal hilang..Akhirnya boleh pulanglah dengan pak dokter..

Sampai di rumah, batuknya mulai berkurang. Padahal juga di RS nggak diapa-apain, nggak ada dikasih obat pula. Dan alhamdulillah besoknya, batuknya jadi jaaauuuhhhh berkurang. jauuuuhhh bangggeeettt berkurangnya. Sesekali aja..alhamdulillah.. Memang Mas Al pengen ketemu dokter aja kali  yaa.. sugesti.. halah..emang udah ngerti dokter?? kekekekekk.. :-P

Pelajaran yang aku terima selama Mas Al sakit kemaren adalah..
1.untuk demamnya.. demamnya kemaren di suhu sekitar 38an derajat celcius itu beda loh dengan demam 38an derajat celcius sebelum-sebelumnya. kalau yang kemaren ini, Mas Al lebih sering minta gendong ya..biasanya walaupun demam sampe di bawah 38,5 derajat celcius, Mas Al masih bisa main. Tapi kemaren, udah minta gendong aja. Masih bisa sih maen. tapi sebentaaaaarrr banget. Paling 1 menit, abis itu minta gendong lagi. Jadi..walaupun demamnya masih di bawah 38,5 derajat celcius, tapi kita observe perilaku si anak..kalau si anak udah merasa nggak nyaman dengan tubuhnya, lebih baik dikasih obat penurun panas paracetamol aja walaupun panasnya masih di bawah 38,5 derajat celcius.

2. Kalau memang feeling kita sebagai orang tua nya merasa perlu ke dokter, ke dokter aja supaya kita lebih tenang..ngga usah gambling..ngga usah maksain diri untuk nahan-nahan pergi ke dokter..yang penting, pilih dokter yang RUM yaa..supaya anak kita nggak sembarangan masuk obat.

3. Kalau si anak merasa senang di waktu sakitnya (dalam hal ini, Mas Al seneng karena jalan-jalan naik mobil walopun tujuannya ke RS), itu bisa meningkatkan daya tahan tubuhnya, yang bisa mempercepat proses penyembuhannya. Nahh..kalau yang satu ini, aku juga pernah ngalamin niiihhh.. jadi ceritanya dulu waktu SMA kelas 1, aku kena demam berdarah, hingga akhirnya harus dirawat di RS. aku senneeeeeeennggg banget akhirnya bisa ngerasain yang namanya dirawat di RS (geblek yaaaa..??? hehehee). udah ngebayangin bakal dijenguk temen-temen sekolah. waahh..pada perhatian mereka semuaaa.. udah gitu tuh bayangannya. akhirnya, begitu masuk kamar, aku langsung merasa seger, fit, ceria, nafsu makan juga langsung meningkat drastttiiissss.....nggak seperti waktu di rumah bawaannya lemeeeess terus dan makan pun males rasanya. hehehehee..

Itu lah ceritanya tentang sakitnya Mas Al kemaren yang sempet bikin Bunda panik setengah mateng. Tapi..kalau nggak mengalami, kan kita jadi nggak belajar yaaa.. Syukur alhamdulillah diberi pengalaman olehNya. Mudah-mudahan bermanfaat buat yang membaca yaa.. amin..

Salam,
Herni Ardiani


YM : diani_122
FB : Herni Ardiani Rendy
Twitter : @herniachfan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar